Ada banyak kejadian janggal yang sulit dijelaskan di dunia ini.
Beberapa penyakit tampkanya sederhana dan tak terlalu beresiko, namun nyatanya amat mematikan.
Menyepelekan hal-hal sederhana itu, dengan gejala yang tampak karena seperti gejala penyakit ringan lain. Misalnya sakit kepala yang dianggap penyakit ringan.
Ilustrasi
Cukup istirahat, makan obat warung sakit kepala akan selesai.
Tapi, untuk yang terlihat biasa itu harusnya kita juga waspada.
Baru-baru ini, kejadian mengerikan terjadi karena penyakit yang dianggap sederhana.
Seorang suster bernama Vicky menceritakan kisahnya saat mengani pasien di rumah sakit tempatnya bekerja.
Pasien itu di larikan ke rumah sakit dan meninggal hanya karena sakit kepala.
Ya 'sakit kepala'.
peradangan otak
Suatu malam Vicky dan teman-teman koleganya menerima pasien gawat darurat.
Pasien yang adalah seorang wanita berumur 27 tahun itu dilarikan dalam keadaan koma sambil ditemani oleh seorang pria yang kira-kira berumur 30 tahun.
Pria ini terlihat panik dan sedih melihat wanita yang ternyata adalah pacarnya itu terbaring lemah.
Waktu Vicky menanyakan kejelasan dari pasien, dia hanya bisa menjawab seadanya tanpa tahu terlalu banyak.
Darah tinggi, tidak pernah ada katanya.
Sering sakit kepala, juga tidak.
Alergi akan obat-obatan, tampaknya tidak juga.
Saat itu Vicky hanya bisa menyampaikan,"Kalau 3 penyebab diatas semua tidak ada dan pasien berada dalam keadaan tidak sadar, hanya 1 kesimpulan yang bisa kami ambil, yaitu mungkin ada pendarahan yang terjadi pada otaknya. Saat ini keadaannya cukup buruk dan kami hanya bisa mengusahakan yang terbaik." Katanya sambil menutup pintu ruang operasi.
Semua orang yang ada di ruang operasi itu terus berusaha, tapi apa daya, hasilnya nihil.
Karena kondisi pasien cepat maju ke titik ireversibel, area besar pendarahan otak tidak hanya menyebabkan herniasi otak serius, dan penyakit edema paru neurogenik.
Dari trakea pasien dikeluarkan gelembung sputum merah muda besar, perawat lain melakukan hasil akhir dengan membersihkan pasien, cabut jarum infus dan intubasi endotrakeal.
Ketika saya melihat pasien, saya tahu jika dia telah pergi.
Penyebab mendasar kematian pasien ini adalah sejumlah besar pendarahan otak tiba-tiba, daripada yang disebut "sakit kepala."
Penyebab utama pendarahan otak baik hipertensi aterosklerosis intraserebral, tentu saja ada banyak penyakit lainnya juga dapat menyebabkan pendarahan otak.
Misalnya, malformasi arteri serebral, arteritis, aneurisma kongenital, trombositopenia, hemofilia, pati jenis penyakit serebrovaskular dan sebagainya.
Gejala pendarahan otak bervariasi, mulai dari hanya sakit kepala, berat badan bisa berakibat fatal dalam waktu singkat, yang merupakan situs utama dan jumlah perdarahan dan pendarahan otak yang terkait.
Mungkin kita tidak dapat memprediksi pasien dengan bawaan aneurisma tiba-tiba kapan, tapi untuk pasien usia lanjut yang menderita hipertensi, dan jika dalam acara tersebut, emosional.
Sakit kepala tiba-tiba setelah minum, muntah atau tidak sadar, anggota badan hemiplegia, itu adalah tanda pendarahan otak dan harus hati-hati.
Akhirnya mereka tidak punya pilihan lain untuk memberikan kesaksian pada polisi kalau wanita tersebut meninggal secara klinis.
Pria yang mengantarkan pacarnya itu kemudian menangis tersedu-sedu,
"Bagaimana mungkin sakit kepala aja bisa membuatnya meninggal..."
Saat mengatasi kasus ini, Vicky juga mengaku dia teringat akan kasus yang hampir mirip yang juga terjadi tahun lalu.
Seorang pria dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma dan menurut keterangan teman-temannya yang ada, pria ini keluar untuk pergi minum-minum dan bermain bersama, tapi karena pasien yang dimaksud tiba-tiba merasa sakit kepala, dia pun beristirahat sejenak.
Tapi semua orang yang ada tidak bisa membangunkannya dan baru sadar setelah sang pasien berhenti bernafas dan jantungnya berhenti.
Mereka melakukan CPR dan langsung melarikannya ke rumah sakit, tapi keadaan tidak membaik.
Banyak orang terus bersikeras meminta, "Coba usahakan dan selamatkan dia sampai keluarganya datang!"
Tapi apa daya, keluarga pasien berada di tempat yang sangat jauh, selain itu penanganan apapun dari rumah sakit tidak akan berguna dan hanya akan menghabiskan sumber daya karena pasien sudah meninggal.
Vicky dan rekan-rekannya saat itu juga merasa sangat tidak berdaya, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena dokter sudah menyatakan kalau pasien tersebut meninggal.
Mungkin banyak orang bisa berkata, "Kedua pasien itu kan cuma sakit kepala. Kok bisa meninggal?" Sebenarnya tidak banyak yang tahu, kalau hal ini bukanlah sakit kepala biasa, tapi kasus dimana terjadinya pendarahan pada otak.
Tentu saja penyakit darah tinggi dan kolesterol berlebih mempercepat hal ini terjadi, tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa menyerang orang biasa.
Pendarahan pada otak gejalanya bervariasi, tapi pada umumnya pasien akan merasa sakit kepala yang cukup serius.
Tentu saja mengamati gejala-gejala ini akan sulit, tapi pada dasarnya, kalau anda atau teman anda tiba-tiba pusing, sakit kepala, muntah-muntah, dan badan langsung lemas, jangan ragu untuk langsung melarikan mereka ke rumah sakit.
semoga info ini bermanfaat..
sumber: palembang.tribunnews.com