Hari-hari ini, hampir semua orang bekerja hanya untuk mendapatkan lebih banyak uang untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Setiap pekerjaan memiliki bermacam-masam kesulitan yang harus mereka hadapi.
Pengemudi taksi online pun juga menghadapi pelanggan jahat yang mungkin membuat jengkel dan marah.
Masih ingat kasus pelanggan Gojek yang menjadi korban order fiktif?
Julianto menjadi korban oknum pelanggan Gojek lainnya yang seolah-oleh pemesannya adalah dirinya.
Kini kebalikannya pengemudi taksi online menjadi korbannya.
Kejadian ini terjadi di Singapura dengan korban bernama Chisa Lim.
Ia diduga mendapatkan pesanan dari hantu.
Seorang pengguna bernama Boy Fahmi menempatkan lokasi penjemputan di pemakaman lokal di Singapura.
Oder fiktif yang diterimanya
Yang terburuk, kejadian ini berlangsung sekitar pukul 3 pagi dan lelucon ini menggunakan pembayaran tunai sebagai modus pembayarannya.
Jadi pada akhirnya, Chisa sama sekali tidak mendapatkan apa-apa karena ordernya fiktif.
Chisa telah membuang waktu dan bensinnya.
Pacar Chisa, Joey Ong, lalu membagikan cerita apa yang dialami pacaranya melalui Facebook.
Percakapan yang membuat geram pengemudi taksi online
Ia membagi screen capture order yanga ada di layar ponsel pacarnya.
"Saya harap Anda malu pada diri sendiri telah membuat lelucon dengan pengemudi Grab. Mereka hanya berusaha mencari uang, "
"Dia menyuruh pacar saya pergi ke pemakaman karena ia tertarik dengan model pembayaran tunak. Kami sangat kesal," ujar Joey Ong dikutip Grid.ID dari worldofbuzz.com.
Tentu saja, netizens pun juga kesal karena tingkah konsumen ini.
Banyak yang menunjukkan dukungan untuk Chisa bahwa apa yang dilakukan Boy Fahmi sungguh melewati batas.
"Karma pasti akan kembali padanya!" tulisa salah satu akun.
Sementara netizen yang lain merasa bahwa itu hanya lelucon sederhana.
"Bukankah dia seharusnya melihat sesuatu yang mencurigakan? Artinya tidak wajar jika ada yang meminta jemput di pemakaman jam 3 pagi?" komentar netizen yang lain.
Seorang netizen bahkan merasa bahwa hal itu bisa dilakukan oleh orang-orang yang anti taksi online.
Mereka hanya ingin mengganggu pekerjaan mereka.
Lelucon seperti ini sudah tidak pada tempatnya karena para pengemudi ini mengharapkan uang yang diterima dari sewa penumpang.
Semoga kejadian ini tidak terulang.
Sumber : worldofbuzz.com