Awalnya wanita ini berniat untuk menolah seorang pedagang takjil. Namun, pedagang itu malah merobek hati wanita berbadan gemuk ini.
Ilustrasi
Kisah itu dibagikan oleh akun Facebook Innanie Ariffin. Dia membagikan pengalaman tak sedapnya pada 13 juni 2017. Kala itu wanita tersebut mencari makanan untuk berbuka.
"Tadi ke bazar Ramadan dekat kantor karena ingin makan kebab. Setelah beli kue, terlihat satu lapak kebab dekat pintu masuk bazar. Lapaknya sepi, tak ada satu pun pembeli yang mau singgah di lapak kebab itu," tulisnya.
Melihat kondisi itu, Innanie berniat untuk membelinya. Innanie bertanya harga satu porsi kebab kepada penjualnya.
Pedagang itu menjawab RM 4.50, setara Rp 14 ribu. Innanie kemudian berniat membeli satu porsi saja.
"Satu? Ambil 5 saja.
Orang gemuk macam kamu ini biasanya rakus, makannya banyak. Satu saja tidak cukup. Agar kamu kenyang mesti beli 5 hingga 10 kebab," kata penjual takjil itu.
Wanita ini hanya diam meski merasa sakit mendengar ucapan pedagang tersebut. Setelah itu Innanie mencoba memberi pelajaran tentang etika kepada penjual kebab.
"Sepanjang jalan tadi, saya lihat lapak abang kosong. Ada lapak kebab di ujung sana, tapi saya tak singgah karena teringat lapak abang ini. Niat saya memang ingin beli di abang karena ingin membantu. Tapi dengan mulut abang yang seperti ini, seenaknya menghina orang gemuk, saya rasa ini terakhir kali saya beli dari abang.
Abang boleh makan sendiri kebabnya. Orang berjualan itu harus jaga hati pelanggan bang. Abang, dapat pelanggan malah dihina. Sudahlah.
Satu lagi, abang hanya ingat orang gemuk itu semua rakus?" ujarnya sambil meletakkan uang Rp 15 ribu di meja. Setelah bicara seperti itu Innanie lantas pergi tanpa membawa kebab yang dipesan. Penjual kebab itu hanya diam seribu bahasa.
" Tolong ya. Kalau mau dagangan laku, jangan punya mulut yang lancang. Siapa pun kalian. Buruk atau cantik, kurus atau gemuk, tinggi atau pendek, sempurna atau cacat, hitam atau putih, miskin atau kaya, tak berhak untuk menghina orang lain. Apalagi kepada seorang pelanggan," tulis dia.
sumber : bogor.tribunnews.com