Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan orang yang telah mati saat isra’ mi’raj, beliau bertanya kepada mereka bagaimana rasanya sakaratul maut.
“Seperti tebasan pedang di tempat yang sama beratus kali,” jawab salah seorang dari mereka.
“Seperti kambing yang dikuliti hidup-hidup,” jawab satu orang lagi.
“Seperti mata kail pancing yang ditarik dari kulit yang basah.”
Lalu mengapa ada orang yang mati tersenyum?
Mereka yang mati tersenyum adalah orang-orang yang istiqamah dan mati syahid.
Orang yang mati syahid, merasakan sakaratul maut seperti cubitan saja. Sehingga tidak terasa sakit.
مَا يَجِدُ الشَّهِيدُ مِنْ مَسِّ الْقَتْلِ إِلاَّ كَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَسِّ الْقَرْصَةِ.
“Orang-orang yang mati syahid tidak merasakan sentuhan kematian melainkan seumpama salah seorang di antara kamu dicubit.” (HR Tirmidzi; shahih)
Mereka meninggal dengan tersenyum karena sebelum nyawanya dicabut oleh malaikat maut, mereka didatangi malaikat yang membisikkan agar tidak takut, tidak khawatir dan digembirakan dengan surga.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ {30} نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata): ”Janganlah kamu takut, janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” (QS. Fushshilat: 30-31)
Mereka bahkan ditunjukkan surga yang nanti akan mereka huni di akhirat. Itulah yang membuat mereka tersenyum. [Disarikan Tarbiyah.net dari ceramah Ustadz Abdul Somad]