Heboh Buaya Antarkan Jenazah Korbannya, Warga Malah Merasa Aneh dengan Hal ini

WARGA Kampung Biatan, Lempake, Berau, Kalimantan Timur, kembali dibuat heboh.



Selasa (18/7/2017) sekitar pukul 18.20 Wita, salah seorang warga kampung bernama Syarifuddin diterkam buaya "monster" Sungai Lempake saat tengah mandi di sekitar sungai.
Syarifuddin (41), warga Biatan Lempake, Berau, sore jelang maghrib seperti biasanya mandi di Sungai Lempake.

Sore itu, Syarifuddin tak sendiri, ada beberapa rekannya yang menemani.
Malang tak dapat ditolak, seekor buaya muara ukuran besar, lebih dari 2 meter dengan cepat menerkam Syarifuddin.

Jasad korban diseret masuk ke dalam sungai.
"Posisinya berada di dalam air. Nah, pas mau naik itulah, dia diterkam buaya," ujar Andi Resmin, warga setempat yang menyaksikan kejadian naas tersebut.
Setelah diterkam, korban langsung diseret ke dasar sungai.

Melihat kondisi tersebut, rekan korban yang juga berada di lokasi merasa tidak bisa menolong langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada masyarakat sekitar, dan ke Polsek Talisayan, melalui Polpos Biatan.

"Temannya kemudian melapor ke petugas. Malam itu kami lakukan pencarian," ujar Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid yang dikonfirmasi kumparan, Rabu (19/7/2017).
Namun sia-sia pencarian jasad korban pada Selasa malam itu. Hingga akhirnya pada pagi tadi warga memanggil seorang pawang buaya.

Setelah si pawang melakukan ritual pemanggilan, anehnya jasad korban muncul.
"Ini juga saya aneh, ada tiga buaya muncul dari dalam sungai, seperti mengawal jasad korban. Jadi jasad korban seperti diantarkan," beber Faisal.

Setelah jasad korban 'diantarkan' buaya itu, warga berteriak-teriak.
Tak lama buaya melepas tubuh korban dan kembali masuk ke dalam sungai.
"Itu buaya muara memang ada di situ. Dan warga juga biasa mandi di situ, jadi lagi sial saja diterkam buaya. Korban Syarifuddin ini bagian rusuk kanannya terkoyak," beber Faisal.
Setelah jasad korban muncul, lalu ditarik warga ke pinggir sungai dan dibawa ke rumahnya.
Kemudian dilakukan penguburan.

Warga Biatan sempat mengabadikan peristiwa aneh tersebut melalui video dan di-share di media sosial.

Akhirnya video buaya mengantarkan jasad korban ini viral.
Bahkan Faisal juga memberitahu kalau video itu sudah ramai diperbincangkan banyak orang.
Saat ditemukan warga, mayat korban tengah diseret buaya.

Menurut Iptu Faisal, korban ditemukan saat warga bersama aparat kepolisian menyisir sekitar sungai.
"Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal," ungkapnya.
Dalam tayang video, warga meneriaki buaya agar melepas jenazah korban.
Anehnya, buaya tersebut seolah paham dengan teriakan warga.

Saat warga meminta agar jenazah dilepaskan di tepi sungai.
Untuk mencegah korban lainnya, warga setempat berupaya memburu buaya yang menerkam Syarifuddin. Namun hingga saat ini, buaya tersebut belum ditemukan.
"Yang penting korban sudah ditemukan, buayanya masih dicari warga bersama pawangnya," tandas Iptu Faisal.

Edi Akbar awalnya tidak yakin jika peristiwa itu (buaya terkam warga) terjadi di Berau.
"Orang bilang kejadiannya di Lempake. Saya kira Lempake di Samarinda, ternyata terjadi di Kecamatan Biatan, tepatnya di Kampung Biatan Lempake," ujarnya usai menunjukkan video tersebut kepada Tribun.

Mayoritas netizen yang melihat video itu menganggap peristiwa aneh, ada unsur mistis di dalamnya. Nyatanya, masyarakat sekitar juga beranggapan demikian.

Menurut Jamil, warga Biatan Lempake, sungai di kampungnya sangat jarang terlihat buaya, apalagi ukuran besar seperti yang muncul dalam video.

Selama puluhan tahun tinggal di kampung Biatan, baru kali ini melihat peristiwa ganjil seperti itu.
"Korbannya (Syarifuddin) hilang sejak kemarin (Selasa 18/7), kabarnya diterkam buaya. Yang aneh, buayanya muncul Rabu (19/7) dan mayatnya masih utuh. Kalau digigit buaya sebesar itu, harusnya sudah habis badannya (korban)," ujarnya.

Yang lebih aneh lagi, saat ditemukan warga, buaya itu terlihat berupaya 'mengantarkan' jenazah korban, ketimbang memangsanya.

"Dia (buaya) bergerak melawan arus, diteriaki warga supaya melepaskan mayat, malah diminta supaya diantarkan ke pinggir sungai dan buayanya nurut," bebernya.
Eet, warga Berau lainnya mengisahkan kisah yang sedikit horor.

Ditemui Tribun di Jalan Iswahyudi, Tanjung Redeb, antara legenda dan mitos, Eet menceritakan pantangan yang dilakukan warga sekitar Biatan Lempake.

Konon, warga bisa mandi di sungai tanpa perlu khawatir disergap buaya, syaratnya tidak boleh mandi telanjang.

"Kalau mandi telanjang, pasti dimakan buaya. Kalau pakai baju tidak mungkin disergap buaya," kata Eet menceritakannya dengan yakin.