Kisah Tokoh Syiah Houthi Tewas Setelah Ancam Serang Ka’bah

Jama’ah haji dari berbagai negara mulai berangkat menuju tanah suci Makkah. Syiah Houthi ingin memberi kejutan dengan menyerang ka’bah. Namun, rudal balistik yang diluncurkan pada Kamis (27/7/2017) tak bisa menjangkau Makkah. Pasukan udara Arab Saudi yang berbasis di Thaif berhasil mencegat rudal Houthi dan merontokkannya di udara.



Tak hanya kali ini Syiah Houthi berusaha menyerang Makkah. Pada Oktober 2016, Syiah Houthi juga meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Makkah. Saat itu, rudal balistik Houthi bisa dihancurkan setelah melesat dan tinggal 40 dari Makkah.

Serangan ke Makkah yang dilakukan beberapa kali oleh Syiah Houthi menunjukkan bahwa mereka sangat bernafsu untuk menghancurkan ka’bah. Hal itu juga dibuktikan dengan pernyataan salah seorang tokoh Houthi, Abdul Karim al-Khiwani.

Menurut Muslim World Journal, Abdul Karim al-Khiwani pernah sesumbar akan menyerang Ka’bah.

“Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai para penakluk,” katanya pada saat itu.

Rupanya, maut lebih dulu menjemputnya sebelum sempat merealisasikan ucapannya tersebut. Ia ingin menyerang ka’bah, tetapi justru ia tewas di tangan pengendara motor bersenjata. (Baca: Tokoh Syiah Houthi yang Ingin Serang Ka’bah Tewas)

Seperti dilansir oleh Times of Oman dan AFP, 18 Maret 2015, Abdul Karim al-Khiwani tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi dan Koalisi Teluk.

Jauh sebelum insiden itu, Raja Abrahah dari Yaman juga pernah mengancam menyerang Ka’bah. Bahkan, ia telah membawa pasukan besar yang sebagiannya mengendarai gajah untuk menyerbu kota Makkah dan menghancurkan ka’bah. Namun sebelum pasukan gajah tiba di Makkah, mereka hancur diserang oleh kawanan burung ababil yang melontarkan batu-batu panas ke arah mereka. Karenanya, tahun itu dikenal dengan nama tahun gajah, dan di tahun itulah Rasulullah Muhammad dilahirkan. 

Allah mengabadikan kisah pasukan gajah dalam firman-Nya:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al Fil: 1-5)

[Ibnu K/Tarbiyah.net]