Para Ortu Ingin Miliki Anak dengan EQ "Dua Kali Lipat" Lebih Tinggi Dibanding Anak Seusianya? Biasakan Cara Bicara Ibu dengan "Cara Ini"

Komunikasi dengan anak merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi ibu-ibu di belahan dunia manapun. Banyak ibu-ibu mengeluh anaknya nakal dan tidak mau mendengar ajaran hingga tak jarang mereka hilang kesabaran. Ibu-ibu yang tadinya berniat mengajar anak malah berubah marah-marah dan akhirnya menyesal sendiri. 



Mengajar dengan cara memarahi anak bukanlah cara komunikasi yang efektif dan baik. Berikut ini beberapa contoh cara komunikasi yang baik dan buruk terhadap anak

Ketika anak tidak mau tidur

HARUS : "Masih ada 5 menit sebelum waktu tidur tiba, kamu mau sikat gigi dulu atau bacabuku cerita dulu?"

JANGAN : "Udah malem gini kok masih belum tidur sih! Udah jangan main lagi, cepetan sikat gigi lalu tidur! Mama udah ngomong berapa kali sama kamu?!"

Anak kecil masih belum benar-benar mengerti apa itu pagi dan malam, merekahanya tahu belum ngantuk dan masih ingin main. Beri mereka pengertian bahwa waktu tidur sudah hampir tiba, biarkan mereka memilih mau melakukan kegiatan apa sebelum waktu itu tiba.

Ketika anak bermalas-malasan

HARUS : "10 menit lagi kita udah mau pergi lho, kamu mau ganti baju sekarang atau dipegang dulu, nanti baru dipakai?"

JANGAN : "Aduhh… Kok kamu masih males-malesan sih? Kita udah ampir telat nih! Denger gak mama ngomong apa?!"

Anak kecil tidak tahu apa arti beralas-malasan maupun terlambat, apalagi ketika mereka sedang asik mengerjakan hal yang mereka sukai. Beri anak pengertian bahwa sebentar lagi ia harus keluar rumah dan perlu mengganti pakaian.

Ketika anak berkata "tidak"

HARUS : "Iya, kamu boleh berkata "tidak", tapi mama mau denger apa sebabnya kamu berkata tidak? Coba kasih tau mama, jadi mama ngerti kenapa tidak."

JANGAN : "Duh nih anak! Kamu ngerti apa sih? Ini demi kebaikan kamu, kamu harus dengar apa kata mama!"

Jangan langsung tolak anak ketika ia berkata tidak. Beri anak kesempatan untuk menjelaskan apa penyebabnya sehingga kita dapat mengerti apa yang ada di pikirannya.

Ketika anak tak sengaja merusak suatu benda

HARUS : "Tidak apa-apa nak. Setiap orang bisa berbuat salah, mama juga bisa berbuat salah. Sekarang kamu tahu, hal yang kamu lakukan tadi itu salah, lain kali jangan diulangi lagi yah. Yuk kita sama-sama coba betulin, bisa gak yah?"

JANGAN : "Ya ampun! Kok kamu gak hati-hati banget sih nak? Ini mainannya mahal tau, lain kali mama gak mau beliin lagi!"

Memarahi anak ketika ia merusak suatu benda hanya akan membuatnya ketakutan. Namun dengan memberi pengertian seperti diatas, anak anak jadi lebih memperhatikan dan berhati-hati di kemudian hari.

Ketika anak bersikap cuek

HARUS : "Nak, kamu lagi ada masalah apa? Coba cerita sama mama biar kamu lega, siapa tau mama bisa bantu. Mama khawatir padamu nak…"

JANGAN : "Hei, mama lagi ngomong sama kamu! Dengerin mama ngomong gak sih? Kenapa lagi coba, aneh-aneh aja!"

Ada kalanya anak ingin berdiam diri dan menyimpan rahasia sendiri. Jika ditanya baik-baik, ia akan merasa dikasihi dan bahkan mungkin menceritakan rahasia tersebut.

Ketika anak tidak mau berbagi mainan kepada anak lain

HARUS : "Kamu mau main dulu 5 menit lalu kasih dia main 10 menit, atau kamu kasih dia main 5 menit lalu kamu main 10 menit, atau kamu kasih pinjem dia mainan lain?"

JANGAN : "Cepetan kasih pinjem dia main! Sebentar aja kok! Kamu harus belajar berbagi!" 

Ada banyak alasan anak tidak mau meminjamkan mainannya, mungkin karena ia sangat menyukai mainan tersebut, mungkin karena ia takut temannya merusak mainannya, atau mungkin juga karena egonya. Coba beri anak-anak pilihan seperti diatas agar ia belajar berbagi tanpa perlu dimarahi.

Ketika anak menangis demi mendapatkan keinginannya

HARUS : "Jika kamu tidak menangis, kita bicarakan sama-sama bagaimana baiknya. Kamu tenang dulu, kamu mau ngomong apa sama mama?"

JANGAN : "Jangan nangis! Kamu taunya nangis doang sih! Gak ada gunanya nangis, kalo kamu nangis mama gak mau kamu lagi!"

Anak terbiasa mendapatkan hal yang ia butuhkan dengan menangis ketika masih bayi, entah itu ingin tidur, makan, atau lain sebagainya. Ajari anak cara berkomunikasi yang benar dengan sabar.

Sumber : Artikel ini diambil dari cerpen.co.id dengan sedikit penambahan. Artikel asli berjudul "Anak Yang Ibunya Bicara Dengan "Cara Ini" Bisa Memiliki EQ "Dua Kali Lipat" Lebih Tinggi Dibanding Anak Seusianya! "